Cari Entri lain

Senin, 15 Desember 2014

SURAT SABA’

(Negara yang dikepang oleh air dan diguyur oleh air)
Dengan Nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
1.     Segala puji bagi Allah yang memiliki segala apa yang ada di langit dan segala apa yang ada di bumi. Dan bagi Allah segala puji pada hari kemudian. Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui.
2.     Allah mengetahui segala apa yang masuk ke dalam bumi dan segala apa yang keluat dari dalamnya. Dan segala apa yang turun dari langit dan segala apa yang naik ke atasnya. Dia Maha Penyayang dan Maha Pengasih dan Pengampun.
3.     Dan sejumlah orang kafir pernah berkata “Hari berbangkit tidak akan datang kepada Kami”. Jawablah “Kebangkitan itu pasti akan datang”. Demi Tuhan yang mengetahui ilmu yang gaib “Sesungguhnya hari kiamat itu dipastikan kedatangannya kepadamu. Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak diketahui Tuhan. Sekalipun seberat dan sekecil ION yang ada dilangit dan yang ada di bumi. Dan tidak ada yang lebih kecil dari itu atau jauh lebih besar dari itu. Kesemuanya sudah tercatat dalam Kitab nyata (Al Qur’an).
4.     Allah member balasan kepada sejumlah orang yang beriman dan berbuat kebaikan dengan kerja yang benar dan nyata. Mereka memperoleh ampunan dan dibalas dengan kemulyaan.
5.     Dan mereka yang berusaha untuk menentang ayat-ayat Tuhan dengan cara melemahkan bukti-bukti kebesaran Tuhan. Mereka bakal memperolej adzab yang sangat pedih.
6.     Dan sejumlah orang yang berilmu pengetahuan lewat Kitab Suci Al-Qur’an, telah berpendapat “Bahwa Wahyu diturunkan kepada manusia, berawal dari Tuhanmu “Itulah yang hak dan yang benar, untuk digunakan petunjuk bagi manusia pada jalan Tuhan yang Maha Perkasa dan Terpuja”.
7.     Dan sejumlah orang kafir selalu berkata sesamanya “Maukah engkau saya beritahu, tentang seseorang lelaki yang bercerita Kita, periha; tubuh kita yang telah hancur luluh dimakan jaman, akan utuh kembali dalam bentuk baru?”
8.     Mereka itu telah membuat kebohongan tentang kekuasaan Allah. Om Swasti Astu, sesungguhnya mereka itu telah terjangkit penyakit gila. Mereka tidak percaya hari Pembalasan, mereka berada di dalam siksaan dan kesesatan yang cukup jauh perjalanannya.
9.     Apakah mereka tidak menyaksikan langit dan bumi yang dihadapannya atau proses penciptaannya dahulu. Sebab jika Allah menghendaki, niscaya Allah bisa saja membenamkan mereka kedalam bumi atau menjatuhkan semacam energy dari langit. Sesungguhnya perkara yang sedemikian itu, merupakan tanda tanda kekuasaan Tuhan, bagi setiap hamba yang sadar dan mau mempelajari.
10.                        Telah Kami berikan DAUD kelebihan seperti yang dirirmankan kepada gunung gunung dan burung burung “Bertasbiglah kamu sekalian bersamanya”, sebab Kami telah melunakkan besi untuknya.
11.                        Buatlah baju besi yang kuat dan rapi, ukurlah anyaman dengan tubuhmu. Berbuatlah untuk kebaikan. Sesungguhnya Allah telah melihat apa yang engkau kerjakan.
12.                        Dan Kami utndukkan angin bagi Sulaiman (putra Daud), sehingga perjalanan diwaktu pagi, sama dengan perjalanan sebulan dan perjalanan diwaktu sore, sama dengan perjalanan sebulan. Dan kami cairkan dan Kami alirkan tembaga bagi Sulaiman, untuk membuat bangunan (Borobudur). Sebagian dari jin itu bekerja untuk Sulaiman atas izin Tuhan. Dan siapa yang menyimpang diantara mereka dari petunjuk mereka dari petunjuk Kami, maka mereka bakal memperoleh adzab dengan api menyala nyala.
13.                        Para Jin itu membuat untuk Nabi Sulaiman, seperti yang dikehendaki berupa Stupa Candi yang menjulang tinggi ke atas dengan sejumlah pahatan cerita dan sejumlah tangga diseputarnya serta peri raksasa yang apinya tetap menyala. Maka bekerjalah keluarga Daud di lembah itu. Mereka sama bersyukur kepada Allah, tetapi sedikit sekali dari hamba hambaku sesudah itu yang mau berterima kasih.
14.                        Ketika Kami tetapkan kematian Sulaiman ditempat itu, tidak sesuatupun yang mengetahui kematiannya, kecuali sejumlah rayap yang memakan tongkatnya. Ketika Sulaiman rebah berbaring, baru kemudian para Jin itu sama tahu tentang kematiannya. Ternyata para Jin tu, tidak menguasai perkara yang gaib. Tentu saja mereka para Jin itu, tidak berada pada siksa menghinakan.
15.                        Sesungguhnya pada bangsa SABA’, terdapat pertanda disekitar negerinya, yaitu kesuburan tanahnya dalam dua kali musim panen, baik pada sebelah kananya maupun pada sebelah kirinya. Makanlah rezeki Tuhan itu sambil mengucap syukur kepada Tuhan karena “NEGARA LOH JINAWI KERTARAHARJA DAN SELALU DALAM AMPUNAN TUHAN”.
16.                        Tetapi jika dihari kemudian mereka berpaling dengan nikmat itu, maka akan Kami datangkan pada Negara itu, berupa nanjir besar yang menggenangi daratannya. Dirubahnya Kesuburan itu menjadi kegersangan tanpa pergantian musim, baik musim penghujan maupun musim Kemarau. Dan yang tumbuh diatas tanah iut, Cuma genangan ar yang bercampur minyak dan menghasilkan buah yang pahit dan rasanya tidak menyegarkan dada.
17.                        Begitulah Kami member balasan pada kekafiran mereka dan Kami tidak menjatuhkan azdab yang sedemikian itu, kecuali kepada mereka yang kekafirannya sudah diluar batas.
18.                        Dan kami jadikan diantara Negara mereka dengan Negara Negara lain yang berdekatan, suatu limpahan berkah, berupa jarak perjalanan yang jauh, tetapi bisa ditempuh dengan mudah. Maka lakukanlah perjalanan itu dari sebuah pulau ke pulau lain dengan aman.
19.                        Tetapi mereka masih juga serakah “Ya Tuhan, jauhkanlah jarak perjalanan itu sampai pada kepualauan lain”. Sebenarnya mereka telah menganiaya dirinya sendiri. kemudian Kami hancurkan cara berpikir mereka yang PALAPA sehancur hancurnya. Sebenarnya yang sedemikian itu merupakan pertanda, jika kekuasaan Allah berada diatas kuasa manusia. Maka bersabar;aj engkau dan bersyukur.
20.                        Sesungguhnya Iblis telah membuktikan kebenaran atas dugaan mereka dengan kenyataan yang masuk akal logika. Kemudian mereka mengkutinya tanpa bukti yang selektika. Kecuali mereka yang yang masih beriman.
21.                        Sebenarnya tidak ada kekuasaan Iblim pada mereka, kecuali sekedar berperan untuk memperdaya keimanan mereka, tentang kehidupan di hari kemudian, yaitu kepada mereka yang masih ragu ragu tentang kehidupan di akhirat. Maka Tuhanmu adalah pemeliharaan segala sesuatu.
22.                        Katakanlah dengan cara menyeru dan mengajak kepada mereka yang telah menganggap “SESUATU itu sebagai TUHANNYA”. Dan sesuatu itu tidak memiliki kekuasaan sebesar Zarrapun dilangit dan di bumi. Sesuatu itu tidak pernah tahu apa apa tentang penciptaan langit dan bumi. Dan sesuatu itupun tidak bisa menjadi pembantanya.
23.                        Maka tidak ada gunanya safaat di sisi Allah, kecuali pada orang orang yang telah di izinkan Allah untuk memperolehnya, sehingga rasa takut telah dihilangkan dari hati mereka, sambil mereka berkata “Apakah telah difirmankan oleh Tuhanmu”. Mereka menjawabnya “Katakanlah itu yang benar”. Dialah Tuhan yang Maha Tinggi dan Maha Benar.
24.                        Katakanlah (Kepada mereka yang menyembah sesuatu itu) “Siapakah yang member rezeki kepadamu yang dari Nirwana dan yang turun ke buana. Katakanlah “Dari Allah yang Maha Esa. Sesungguhnya kami dan kamu. Pasti dalam kebenaran yang sama atau dalam kesesatan yang samar dan nyata”.
25.                        Katakanlah “Kami tdak ditanya tentang dosa yang kamu perbuat dan kamu tidak ditanya tentang dosa yang kamu perbuat”.
26.                        Katakanlah “Tuhan KITA, akan mengumpulkan KITA semua. Kemudian Tuhan member keputusan antara KITA dengan benar. Allah Maha Pemberi keputusan dan Allah Maha Mengetahui.
27.                        Katakanlah kepada meraka untuk memperhatikan tentang “SESUATU yang menjadi sesembahan dan persembahan yang dihubungkan dengan Tuhan sebagai titik konsentrasi (semacam kiblat). Sekali kali tidak benar dan tidak mungkin, sebab pusat konsentrasi itu hanya pada Allah yang Maha Penguasa dan Maha Bijaksana.
28.                        Dan Kami tidak Cuma mengutus kamu (ya Muhammad, dilingkup terbatas) tetapi untuk seluruh manusia sejagad  (dahulu, kini dan sampai besok di hari kiamat) untuk member penjelasan dan pembenaran. Tetapi sebagian besar manusia, kurang memahami dan mengetahui semua itu yang berkadar pada ilmu pengetahuan yang diperolehnya.
29.                        Kemudian mereka berkata “Kapan hari perjanjian itu akan datang, jika engkau semua orang benar.”
30.                        Katakanlah kepad mereka “Hari yang dijanjikan Tuhan itu pasti datang “Sebab waktu kematian seseorang, tidak bisa ditunda dan tidak pula bisa diajukan”.
31.                        Tetapi orang orang yang kafir itu telah berucap “Kami tidak percaya pada isi Al-Qur’an dan tidak percaya dengan Kitab kitab terdahulu yang beredar diantara tangan tanganmu. Alangkah hebatnya nanti, jika mereka bisa melihat sendiri, orang orang yang tidak percaya itu dihadapan Tuhannya. Sebagian dari mereka menghadapkan percakapannya kepada sebagian yang lain. Sebagian yang jelata kasta rendah, kepada mereka Para Bangsawan Kasta atas dengan cara mengumpat, “Kalau tidak karena ajakanmu dan ucapanmu. Tentu kami tdak menjadi orang yang beriman”.
32.                        Para Bangsawan Kasta Atas yang merasa dirinya paling pintar dan berkuasa, telah mendatangi para Jelata Kasta Rendah, sambil berucap “Bukan kami yang mengajak kamu, tetapi kamu sendiri yang mengikuti kami.”
33.                        Kemudian Para Jelata Kasta rendah itu, menjawab “Sebenarnya tipu dayamu ketika itu, baik siang maupun malam, merupakan usaha kalian, supaya kami tetap bodoh dan lemah dalam batas kekafiran kepada Allah. Keduanya saling mnyesalkan dan menyalahkan antara satu kelompok dengan kelompok yang lalin. Ketika mereka melihat adzab Tuhan berupa kelemahannya dan kebodohannya. Mereka tidak dibalas, sebab apa yang mereka usahakan, merupakan kelemahan dan kebodohan.
34.                        Dan Kami tidak mengutus pada Negara Saba’, seorang Utusan untuk memberi petunjuk tentang kehidupan mereka yang serba kecupukan dan mewah itu. Apalagi mereka sudah berucap “Kami tidak membutuhkan seorang Utusan.”
35.                        Mereka masih berkata dengan angkuh “Kekayaan kami sangat berlimpah ruah dan jumlah generasi kami sangat banyak. Mana mungkin kami bisa sengsara?”
36.                        Katakanlah kepada mereka “Sesungguhnya Tuhan yang melapangkan rezeki bagi siapa saja yang dikehendaki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki”. Tetapi kebanyakan mereka tidak mengerti.
37.                        Bukan kekayaanmu dan generasimu yang dapat mendekatkanmu dengan kami, tetapi tingkat kepercayaanmu kepada Kami dan tingkat perbuatanmu kepada sesame, mereka bakal memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan oleh perbuatan itu. Mereka aman dan sentosa. Berada pada tingkat yang tertinggi.
38.                        Mereka berusaha untuk melemahkan ayat ayat Kami tentang hukuman itu, justru mereka telah terjebak dalam hukum karmanya.
39.                        Katakanlah kepada mereka “Sebenarnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki pada hamba hambanya dan bisa pula menyempitkan. Tetapi jika diantara mereka menafkahkan rezekinya itu untuk kebaikan. Maka Allah akan menggantinya dengan setimpal. Daialah, Tuhan pemberi rezeki yang cukup dan baik.
40.                        Pada hari mereka dikumpulkan bersama. Kemudian Allah berkata kepada para malaikat “Apakah mereka dahulu menyembahmu?”
41.                        Malaikat lalu menjawab “Maha suci Engkau yang melindungi kami dari segala dosa. Sebenarnya mereka itu telah menyembah Jin. Sebagian besar dari mereka telah percaya pada keberadaan Jin itu dalam bentuk upacara ditempat tertentu.
42.                        Maka pada hari itu, sebagian kamu tidak lagi berkuasa untuk member keguanaan atau memberi kesengsaraan kepada sebagian yang lain seperti dahulu. Kemudian katakana kepada mereka para Penguasa yang dhalim itu “Rasakanlah olehmu siksa neraka yang pernah engkau dustakan”.
43.                        Apabila diterangkan kepada mereka bukti yang jelas, mereka selalu menjawab “Hanya cerita seorang lelaki yang berkeinginan untuk menghalangi dan menyaingi kepercayaan kita pada SESUATU SESEMBAHAN yang ditinggalkan nenek moyang kita terdahulu”. Mereka masih pulsa membantah dengan sebuah ucapan “Semua itu tidak lain, Cuma kebohongan sesaat”, tetapi ketika Kami buktikan kejelasannya yang lebih terang, mereka masih juga mengelak dengan mengatakan “Hal itu cuma permainan sihir yang diperagakan”.
44.                        Kami memang tidak pernah member mereka sejumlah kitab untuk dipelajari dan tidak pernah pula mengutus seseorang nabi sebagai utusan. Sebelum kamu sendiri member penjelasan dalam bentuk ramalan.
45.                        Orang orang SABA’ dengan kekayaannya yang berlimpah ruah itu. Masih juga berdusta pada dirinya sendiri. sedang kekayaan yang berlimpah yang diberikan mereka, belum seperpuluh dari apa yang pernah bakal kami berikan kepadamu besuk. Tetapi mereka masih juga mendustakan sejumlah utusan. Alangkah hebat kemurkaan Tuhan nanti kepadanya.
46.                        Katakanlah kepada mereka “Sesungguhnya Tuhan hendak mengingatkan mereka pada satu perkara saja. Yaitu supaya kamu menghadap hanya kepada Allah, baik berdua maupun sendirian. Kemudian memikirkan seseorang sahabatmu yang jauh (di Makkah). Bukanlah dia seorang gila, dia Cuma ingin mengingatkan kamu, sebelum datangnya siksaan yang lebih keras pada bangsa Saba’.
47.                        Katakanlah kepada mereka “JERIH PAYAHKU YANG KUKERJAKAN INI UNTUKMU, DAN HASINYAPUN UNTUKMU, SEDANG JERIH PAYAHKU, HANYA UNTUK ALLAH SEMATA”. Sebab dia mengetahui segala sesuatu.
48.                        Katakanlah kepada mereka “Sesungguhnya Tuhan telah membagikan kebenaran diantara semua BANGSA. Dia Maha mengetahui segala sesuatu yang gaib.
49.                        Katakanlah kepada mereka “Telah datang kebenaran. Maka perkara yang salah tetap salah. Jangan dilulang kembali.
50.                        Katakanlah kepada mereka “JIKA AKU SESAT DAN SALAH, MAKA KESESATAN DAN KESALAHAN ITU, MENJADI TANGGUNG JAWABAKU. JIKA AKU MEMPEROLEH PETUNJUK, MAKA PETUNJUK ITU DATANGNYA DARI TUHAN”. Sesungguhnya Tuhan itu Maha mendengar dan sangat dekat.
51.                        Ketika bangsa SABA’ ketakutan dengan fenomena alam, maka tak seorangpun diantara nereja yang bisa mengelak, sebab fenomena itu bakal terjadi lebih dekat dihadapannya.
52.                        Mereka berucap dengan ketakutan “Sebenarnya kami telah percaya pada kekuasaan Tuhan. Tetapi ucapan itu sudah basi dan sudah terlalu jauh dimasa yang lalu.
53.                        Sebab mereka telah mengingkari kekuasaan Tuhan itu sebelumnya. Dan mereka masih tidak percaya dengan kekuatan gaib, berupa fenomena yang pernah dan sering terjadi di masa lalu.
54.                        Sebab mata mereka telah terhalang oleh kebesaran cita citanya yang sangat tinggi untuk bisa kembali pada kebesarannya dahulu yang pernah diraih oleh nenek moyangnya. Sesungguhnya mereka itu masih dalam keraguan yang mendalam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar