Didalam Kitab suci Al-Qur’an, ada sebuah Sabda singkat”Atstarul
Qadimah” yang mempunyai arti “Peninggalan
masa purba yang masih bisa dilihat dan dirasakan nilai lebihnya”, yaitu suatu “bentuk”
kepercayaan dan keyakinan yang bersumber dari Agama, tetapi bukan lagi sebagai
agama atau dien.
Agama generasi
ADAM DAN HAWA yang tauhid, berkembang dan berlanjut pada RAS QABIL yang
bermukim disekitar Elfurat dan Tigris yang mengolah tanah pertanian dan RAS
HABIL yang masih mengembara dan mengembala binatang ternak yang sudah
dibudidayakan, disekitar lahan luas yang tak terbatas, telah menjadi
kepercayaan Agama HINDU, berupa Kitab Suci yang disebut Epos “Ramayana
Mahabrata” yang begitu indah dan agung penggarapan sastranya dengan sejumlah “Perwatakan
Manusia sejagad” yang diwujudkan dalam “Bharata Yudha”.
“Awala
Qutila Alaihin Nass” menurut Al-Qur’an “Mula pertama Manusia mengenal perang”
antara Ras Qabil dan Ras Habil, dalam memperebutkan “iklima” lambang kesuburan
dan kemakmuran sebagai SOSOK Dewi Sri atau Dewi Sita dan Dewi Shinta.
Agama Tauhid
generasi HUD DAN SULAIMAN, telah menjadi kepercayaan Agama BUDHA yang diadopsi
secara spiritual pada perjalanan suci GUETAMA SIDHARTA dari Kumar Kanda Gangga
di Bharata, sampai kelembah subur Mekong Asia Tenggara dan berakhir di
Jawadhipa. Membangun candi Thur Borobudur yang begitu megah dan Monumental. Berpahat
dan terpahat cerita SULAIMAN bertemu BALQIS (Al-Qur’an Surat Saba’ dan Surat
At-Thur)
Kemudian Agama
dan Kepercayaan Nabi IBRAHIM, leluhur para Nabi itu, berupa “Ke Esaan kepada
Satu Tuhan, tanpa adanya Tuhan yang lain yang disembah dan dipuja” yang
dikembangkan di Negara Adijaya Babilonia
Asiriya, telah memperoleh perlawanan yang cukup keras dan sengit dari sebagian
besar warganya dan Penguasanya yang Samud.
Tetapi Kepercayaan
Ibrahim itu, masih terus berkembang sebagai “Agama Samawi” di sekitar Laut
Tengah dan Jazirah timur tengah yang dibawakan oleh MUSA, oleh ISA dan oleh
MUHAMMAD. Agama YAHUDI yang dibawa oleh Musa, menjadi Kepercayaan ISRAIL yang
tidak pernah puas dengan materi yang tersedia, termasuk dalam mencari ilmu
pengetahuan.
Agama NASRANI
yang dibawa oleh ISA, menjadi Kepercayaan Kristiani yangsarat dengan imanjinasi
yang intuitip, sehingga sulit untuk tidak dipercaya sebagai Agama, terpecah
menjadi beberapa pandangan yang berbeda, ketika tersebar di Romawi dan Benua
Eropa.
Kepercayaan IBRAHIM
DAN ISMAIL yang berkembang menjadi agama ISLAM atau Risalah MUHAMMAD yang
berpusat di kota purba BAKKAH. Kemudian berkembang begitu cepat menjadi
Kepercayaan SUNNY dan kepercayaan SYI’IT, terpecah menjadi 73 firqih atau Aliran.
Bukan hanya satu yang benar, tetapi tidak SATUPUN yang benar. Semuanya dan
keduanya, selalu membawa nama ISLAM dan berbendera Tauhid.
Melihat proses
perkembangan itu secara antropologik, sebenarnya sudah tidak ada lagi yang
namanya Dien atau Agama, tetapi beralih sebagai Aliran atau kepercayaan. Oleh karena
itu sudah sepantasnya jika lahir pemikiran untuk “MENIADAKAN” nama Agama dalam
KTP.
HASNAN
SINGODIMAYAN
Pengarang “Suluk Mu’tazila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar