Narsisme
telah menyimpang dari Sunnatullah dan Sunnaturrasul, sebab pengertian bangsa
Ajam atau Ajumain, tidak sama dengan istilah “ista’difu” dan bangsa Arab
sebagai “Istakbiru”, suatu istilah yang pernah berlaku di Negara Saba’. Kalau pengertian
itu direnungkan secara lebih mendalam, insya Allah para penulis Arab, bakal
tidak terjebak pada wawasan sempit yang hanya berkutat di sekitar pantat,
melahirkan narsisme Arab.
Bangsa Arab
secara nasional dan pengertian agama atau dien, masih “belum mengakui kebenaran”
surat Saba’ dan Surat At-Thur, adalah tentang kebesaran dan kehebatan Wangsa
Nuswantara di Indonesia dijaman purba. Wangsa Arab masih “tidak mengakui
kebenaran” surat Al-Balad yang ditujukan pada bangsa di Timur tengah masa
sekarang, yang wilayahnya telah diguyur oleh berkah “Al-Ustawani” berupa cairan
yang dimuntahkan dari perut bumi yang nilainya sama dengan EMAS DAN PERAK.
“Dunia siap
berperang untuk memperolehnya. Arab siap melepaskan tali persaudaraan sesame Arab.
Negara Negara Ajamain, siap memotong motong kekuasaannya, demi al-ustawani yang
minyak bumi itu. (Hadiat Riwayat Muslim dari Abu Hurairah).
Maka surat
Al-Balad, merupakan peringatan dini dari Allah, untuk bangsa Arab di Timur
tengah dan Magribi sekarang dan yang akan datang.
AL BALAD
(Negara Timur Tengah)
Dengan nama
Allah yang Pengasih lagi penyayang
1. Apakah
aku tidak boleh bersumpah pada Negaa Timur Tengah (sekarang)?
2. Dan
engkau Muhammad, bagian yang tak terpisah dan sah sebagai ETNISNYA.
3. Sejak
nenek moyangmu dahulu sampai dengan keturunannya sekarang yang tersebar di
jazirah Arab (dan Magribi).
4. Sesungguhnya
Aku mencipta manusia itu untuk berjuang.
5. Apakah
manusia tidak pernah menyangka, bahwa ada takdir lain yang bakal berkuasa? (dalam
wujud minyak)
6. Mereka
kemudian berkata “Kami telah memberikan hasil minyak itu sebanyak banyaknya”.
7. Apakah
mereka tidak pernah sadar? Jika ada yang melihatnya?
8. Bukankah
Tuhan telah memberikan dua mata untuk melihat?
9. Dan
sebuah lidah untuk berbicara dengan dua bibir?
10. Dan
Tuhan telah menunjukkan dua jalan perjuangan (berat dan mudah)
11. Apakah
tidak sebaiknya, mereka memilih perjuangan yang berat
12. Tahukah
engkau? Apakah perjuangan yang berat itu?
13. Yaitu
membebaskan diri, dari penjajahan dan dominasi bangsa lain.
14. Dengan
memberikan sejumlah makanan kepada bangsa yang masih kekurangan
15. Yaitu
bangsa yang masih dekat kekeluargaannya dan kepercayaannya dengan kamu
16. Atau
kepada bangsa yang masih terbelakang ilmu pengetahuannya.
17. Sebab
mereka masih sekeyakinan dengan kamu dan masih mau berpesan tentang kebenaran
dengan pesan kesabaran, untuk saling mendukung dengan kasih sayang
(solidaritas).
18. Sesungguhnya
mereka itu dari golongan yang bakal dimenangkan
19. Sedang
mereka yang tidak mau melihat tanda tanda kekuasaan Tuhan berupa berkah minyak.
Mereka itu golongan yang bakal dihancurkan.
20. Sebab
mereka sudah berada pada siksa yang tertutup oleh api keserakahan.
Maha benar
sabda yang diturunkan Tuhan untuk para narsisme.
HASNAN
SINGODIMAYAN
Pengarang
“Suluk Mu’tazilah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar