Cari Entri lain

Minggu, 28 September 2014

DAULAT ISLAMIYAH



Hasnan Singodimayan

SEJARAH perkembangan Islam sejak jaman Rasulullah dan sampai sekarang, tidak pernah ada yang namanya “Daulat Islamiyah”. Negara Kota yang dibangun Rasulullah, dinamakan “Madinatul Munawarah”, artinya Negara yang sangat cemerlang. Demikian juga dengan kota Purba yang bernama Bakkah, disebutnya “Makkah Al-Mukaramah”, artinya Negara yang diselimuti Kemulyaan sepanjang masa. Siapapun Penguasanya.
Daulat Islamiyah itu Cuma imajinasi dan wacana sejumlah Fukaha’ dan Ulama, setelah mereka mendengar, membaca dan melihat terkuburnya “Daulat Ummaiyah” selama kuasa 90 tahun yang berpusat di Suriah (661-750) dan “Daulat Abbasiyah” yang berkuasa selama 500 tahun di Bagdad (750-1258). Sebab KEDUA DAULAT itu sangat berbeda dengan “Daulat keempat Khaliratur Rasyidin” selama 29 tahun (632-661).
Khalifah Abu Bakar Sidik berkuasa selama dua tahun, Khalifah Umar bin Khatab berkuasa selama sepuluh tahun, Khalifah Usman bin Affan berkuasa selama sebelas tahun dan Khalifah Ali bin Abu Thalib berkuasa selama enam tahun. Kedaulatan mereka sangat dekat dengan “Musyawarah”. Sekalipun demikian mereka masih juga mati terbunuh, kecuali Khalifah Abu Bakar Sisik.
Sesudah masa Khalifatur Rasyidin itu, kemudian muncul Daulat Ummaiyah yang berpola piker “RAJA ITU KHALIFAH” yang kedaularannya berada di ujung pedang (661-750). Kemudia Daulat Abbasiyah yang berpola piker hamper sama, yaitu “KHALIFAH ITU RAJA” yang kedaulatannya berada di Laborat dan Perpustakaan (750-1258).
Selanjutnya Daulat Ummaiyah dihancurkan oleh kebodohannya sendiri dan rebut harta dan harem. Daulat Abbasiyah dihancurkan oleh Holugu dari Mongol dengan mnghancurkan Laborat dan Perpustakaan serta membakar semangat Ashobiyah yang nasionalis sempit dikalangan bangsa Arab dan suku suku lain yang Badawin dan nomad. (1259). Daulat Abbasiyah yang di Spanyol dikalangan oleh Ratu perempuan (1492) dab Daulat Fatimiyah yang di Mesir dan magribi digusur oleh Nopoleon (1789).
Jadi yang namanya “Daulat Islamiyah” tidak pernah ada dala perkembangan sejarah Islam. Sebab jika konotasinya sangat sempit, maka denotasinya menjadi “Darul Islam” dan jika diterjemahkan dalam bahasa Inggris, menjadi “Islamic State”. Diterjemahkan dalam bahsa Indonesia menjadi “Negara Islam”.
Kemudian jika di abad sekarang ini, ada Negara atau Nation, yang menyatakan negaranya dengan nama “Republik Islam”, tujuannya cyma formalitas, jika Negara itu sejumlah warganya mayoritas Muslim. Lebih dari itu tidak. Sebab ketika meperoleh tandingan oleh sebuah Negara yang warganya mayoritas Muslim juga dengan menamkan Negaranya “Republik Rakyar Sosialis”. Dunia melakukan konpirasi bersama sama selama tiga puluh tahun, untuk mengahancurkan Negara itu. Termasuk Negara Negara yang mayoritas warganya sama sama Muslim.
Karena “Daulat Islamiyah” itu, cuma merupakan imajinasi dan wacana dari sejumlah Fukaha’ dan Ulama Salaf, maka perkembangan selanjutnya selalu menyentuh rasa pulitik yang menyimpang jauh dari idelisme Islam yang sebenarnya. Maka lahir kemudian istilaj “Darul Islam” dan “Republik Islam” atau dalam pengertian sempit “Negara Islam” bukan “Masyarakat Islam”.
Kemudian untuk bisa kembali pada idelisme itu, maka republik Indonesia yang mayoritas warganya Muslim itu, bisa mnunjukkan kepada dunia, bahwa Negara Indonesia adalah “Republik Pancasila” yang bhineka tunggal eka. (jika disalin dalam bahasa Arab “Jumhurriyah al-Mutawahidah). Tidak perlu dengan nama Daular Islamiyah, Republik Islam atau Negara Islam dengan memperlakukan syariat syariatnya yang “telah” dilakukan penganutnya yang TAQWA, tanpa harus dengan legalisasi Negara atau institusi.

Banyuwangi, 11 September 2014
Hasnan Singodimayan
Pengarang “Suluk Mu’tazilah”

ZAITUNA@UFUKPRESS.COM



Kepada :                  SAINS QUR’AN CENTER
                                WWWZAITUNA.UFUKPRESS.COM
                                E-MAIL : ZAITUNA@UFUKPRESS.COM

Assalamualaikum Wr. Wb.
                Setelah membaca dan mendalami buku “BOROBUDUR & PENINGGALAN NABI SULAIMAN”, buah kerja dan penelitian KH. Fahmi Basya, selama 33 tahun. Maka yang terbaca di depan mata Saya, adalah tafsir dan takwil Kitab Suci Al-Qur’an, Surt At-Thur:
                Dengan Nama Allah yang Pengasih lagi Penyayang
1.       Demi gunung gunung purba
2.       Dan tulisan yng dipahatkan
3.       Pada tempat yang terbuka disebuah lembah
4.       Dengan bangunan yang sangat megah
5.       Dipagari gunung gunung yang tinggi
6.       Dikelilingi laut yang bergunung api
7.       Sesungguhnya adzab Tuhan pasti terjadi
8.       Tidak satupun kekuatan yang bias menolak
9.       Ketika angin bergolak diatas langit
10.   Ketika gunung gunung tampak berjalan
11.   Suatu fenomena alam telah terjadi. Ketika sebuah BENUA yang pernah didustakan telah ditenggelmkan Tuhan (Atlantika).
Dan seterusnya sampai pada Ayat terakhir yang menjadi TUGAS DAN KEWAJIBAN Tiem SAINS QUR’AN CENTER bersama KH. Fahmi dan UFUKPRESS, untuk menguraikan dan mentakwilkan Surat At-Thur itu lebih tuntas. Apalagi pada ayat 32 sampai dengan ayat 43, tercantum beberapa teguran berupa kata AAMM yang diarahkan pada Gender, pada perempuan, Dewi dan Nyai.
Semoga cara kerja dan cara berpikir Komunitas ZAITUNA-UFUK, bisa mengikuti SUNNATULLAH DAN SUNNATURASUL, yaitu semacam HUKUM EVOLUSI DA HUKUM REVOLUSI, agar kebesaran Allah yang ALLAHU AKBAR, tidak diperkecil dengan panangan dan wawasan sempit, hanya seputar Timur Tengah hanya pada Ras Kabil dan Cuma ribuan tahun.
Informasi dan komunikasi lebih lanjut, dapat dilakukan pada situs saya : E-mail, singodimayanhasnan@gmail.com atau pada hasnansingodimayan.blogspot.com dan pada FB. Alamat rumah di jalan Kapten Ilyas 3c Banyuwangi, Jawa Timur. HP 081553338272.
Demikian dan terimakasih.

Banyuwangi, 27 September 2014
Hasnan Singodimayan
Pengarang “Suluk Mu’tazilah”

Jumat, 12 September 2014

FENOMENA ANGKASA LUAR DI BULAN


Hasnan Singodimayan

            KONTROVENRSI “NASA” tentang pendaratan Neil Amstrong dipelataran bulan dengan Apollo 11, 20 Jul 1969, merupakan pembohongan dan pembodohan publik. Maka penjelasannya terdapat pada kitab Suci Al-Qur’an, surat Ar-Rahman, ayat 4 “Alamahul bayyan” (dengan lmu pengetahuan yang sangat cemerlang), seperti yang terurai ta’wilnya secara utuh dibawah ini :
AR-RAHMAN (Kasih sayang Tuhan)
Dengan nama Allah yang Pengasih dan Penyayang
1      Sebagian dari kasih sayang Tuhan
2     Adalah dengan member ilmu pengetahuan lewat kitab suci Al-Qur’an
3    Yang menciptakan manusia
4    Dengan ilmu pengetahuan yang sangat cemerlang
5    Dimana peredaran matahari dan bulan, telah dijadikan dasar perhitungan
6    Sehingga Flora dan Fauna dapat dibudidayakan
7    Demi angkasa dan segala isinya yang tak terbatas, telah diciptakan

8    Tuhan dengan keseimbangan atau gravitasi
9   Oleh karena itu, jadikanlah keseimbangan itu sebagai pedoman hidup dan jangan sekali kali bertindak diluar keseimbangan gravitasi.
10.  Demi bumi yang dihamparkan, adalah untuk lahan budidaya.
11 Dihamparannya terdapat buah buahan dan biji bijian yang dapat di budidayakan dengan  perbanyakan.
12.  Agar benih, bibit, batang batangan dan dedaunan serta spora yang diterbangkan angin, dapat melakukan pengembang biakan.
13.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
14.  Telah diciptakan manusia dalam proses yang berasal dari organ tanah
15.  Dan diciptakan pula enersi dari butiran quantum dan butiran butiran electron

16.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
17.  Kekuasaan Tuhan tu berada di Timur dan di Barat
18.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan
19.  Diciptakannya dua samudera besar. Yang keduanya tak pernah bisa ketemu dan menyatu.
20.  Sebab antara kedua samudera itu, ada sebuah pengea yang bakal jadi beberapa benua yang pada mulanya belum diketahui manusiia (prosesnya di masa Nabi Nuh).
21.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
22.  Didalam kedua samudera itu terdapat segala macam biota yang dapat dimakan dan benda berharga berupa mineral yang berkarbon.
23.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
24.  Diatas permukaan samudera, bisa dijadikan sebagai alat perhubungan berupa bahtera yang berlayar diatasnya.
25.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
26.  Sesungguhnya segala yang diciptakan Tuhan itu bakal musnah
27.  Kecuali kekuasaan Tuhan yang punya kekuatan dan kebesaran.
28.  Maka nikmat Tuhan yan mana yang bakal engkau dustakan?
29.  Ketergantungan segala mahluk, baik yang diangkasa maupun yang berada di bumi, setiap saat dipastikan ada didalam urusannya.
30.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bajak engkau dustakan?
31.  Dan urusan tu akan kami selesaikan, antara manusia dan kemampuan enersinya.
32.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
33.  Hai segala enersi dan manusia yang mengendalikan. Jika kalian ingin menjelajahi angkasa luar terlepas dari gravitasi bumi. Maka usahakanlah untuk melepasnya, tetapi tak sesuatupun yang mampu menembusnya, kecuali bersenjatakan ilmu pengetahuan yang cemerlang.
34.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
35.  Sebab diatasnya akan dilempar kepadamu, lingkaran api meteor yang mengorbit merah dan kalian sangat sulit untuk menyelamatkan diri dari lontaran sabuk api itu (menurut teori Van Allen)
36.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
37.  Apabila sebagian kecil angkasa luar itu telah engkau taklukkan dengan kemampuan yang engkau kendalikan berupa enersi Quantum dan atom.
38.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
39.  Maka pada saat itu, tak ada suatu pertanyaan tentang keraguan mereka dahulu, baik oleh manusia itu sendiri maupun oleh enersinya.
40.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engaku dustakan?
41.  Bakal diketahuinya oleh mereka yang pada mulanya ingkar dan angkuh. Maka pengetahuan mereka seperti diujungkir balikkan
42.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
43.  Sesungguhnya fenomena yang sedimikian itu, merupakan hukuman bagi mereka yang pernah melakukan pembohongan atau yang pernah melakukan pembodohan.
44.  Sesungguhnya yang berbohong dan yang membodohi, bakal memperoleh dua hukuman yang cukup pedih. Di dunia dan diakhirat nantinya.
45.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
46.  Tetapi bagi mereka yang masih Taqwa. Percaya pada ke-Esaan Tuhan dan kuasanya, maka perjalanan ke angkasa luar itu, merupakan dua sisi kemenangan dan kesenangan. Dunia dan akhirat.
47.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
48.  Sebab antara kedua alam angkasa itu. Sama sama tumbuh buah buahan.
49.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
50.  Keadaan dua alam angkasa itu. Sama sama bersumber air.
51.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
52.  Antara kedua angkasa itupun. Segala kehidupan berpasang pasangan.
53.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
54.  Dalam kehidupan di alam angkasa itu. Sebelumnya tak terbayangkan oleh gambaran manusia bumi yang telah menguasai enersi quantum itu, tentang bentuk dan keadaannya.
55.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
56.  Dalam kehidupan di alam angkasa itu. Sebelumnya tak terbayangkan oleh gambaran manusia bumi yang telah menguasai enersi quantum itu, tentang bentuk dan keadaannya.
57.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
58.  Seakan akan mereka itu wujud berlian yang sempurna dan yang gemerlapan. (Bukan semacam Alien yang digambarkan oleh merka yang tidak membaca Al-Qur’an).
59.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
60.  Tidak ada usaha budidaya yang tidak dibalas dengan kebaikan.
61.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
62.  Sesungguhnya dari kehidupan didual alam angkasa itu, masih banyak angkasa lain yang belum terjangkau oleh akal pikiran dan ilmu pengetahuan manusia.
63.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
64.  Semuanya mengandung kehidupan yang serba hijau
65.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
66.  Keduanya bermancuran air kehidupan
67.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
68.  Kedua duanya tumbuh pepohonan dengan segala macam buah buahan
69.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
70.  Didalamnya mengandung segala kesuburan dan kesejahteraan
71.  Maka nikmat Tuhan yang mana yang bakal engkau dustakan?
72.  Merekapun punya kendali kekuasaan dan kemah perlindungan
73.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
74.  Kedua potensi itu belum tersentuh oleh tangan dan pikiran manusia yang masih kotor dan bodoh
75.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
76.  Keadaan mereka benar-benar dalam kehidupan yang sejahtera, sebab berlimpah dengan ilmu pengetahuan yang cemerlang.
77.  Maka nikmat Tuhan yang manakah yang bakal engkau dustakan?
78.  Maha Agunglah nama Tuhanmu yang menguasai segala kebesaran dan kemulyaan.

SEMOGA Surat Ar-Rahman yang utuh ini, merupakan kejelasan yang berkadar ilmu pengetahuan Tuhan tentang Angkasa luar dan semoga Surat Ar-Rahman ini dijadikan BACAAN oleh Neil AMstrong yang sudah menyatakan dirinya sebagai Muslim dan Mukmin. Sebab menurut janji Allah di surat Ar-Rahman itu, hanya orang yang taqwa yang mampu menembusnya. Semoga tidak ada lagi bentuk pembohongan dan pembodohan oleh para cendikiawan dan kuyaha’, sebab Kitab Suci AL-Qur’an mengandung banyak kajian ilmu pengetahuan dan sejarah yang belum dita’wilkan.

Hasnan Singodimayan
Pengarang "Suluk Mu'tazilah"